Kisah 90 Tentara Jepang Dieksekusi Sampai Kali Bekasi Memerah

Okezone
 Okezone - Mon, 17 Aug 2020 07:47
 Viewed: 194
Kisah 90 Tentara Jepang Dieksekusi Sampai Kali Bekasi Memerah

BEKASI - Tepat pada 19 Oktober 1945, Stasiun Kota Bekasi hingga Kali Bekasi merupakan saksi bisu pembantaian besar-besaran yang dilakukan pejuang Bekasi terhadap tentara Jepang.

Saat ini terpampang monumen yang disebut oleh Sejarawan Ali Anwar sebagai monumen pembunuhan tentara Jepang. Pasalnya, ketika itu komandan pejuang Bekasi Letnan Dua Zakaria Burhanuddin menerima informasi dari Komandan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Jatinegara Sambas Atamadinata.

(Baca juga: Kisah Misteri Pemindahan Jasad Pahlawan Kompi Gagak Lodra dari Coban Jahe)

Zakaria ketika itu mendapatkan informasi bahwa akan ada kereta pengangkut 90 tentara Jepang, yang akan pulang melalui di Stasiun Bekasi menuju Kalijati, Subang, Jawa Barat.

"Monumen ini, juga disebut sebagai monumen persahabatan, tapi saya lebih cenderung menyebutnya monumen pembunuhan tentara Jepang," kata Ali ketika berbincang dengan Okezone, Sabtu (15/8/2020).

Terjadinya pembantaian terhadap tentara Jepang ini, kata Ali, setelah kekalahan perang melawan sekutu diperintahkan untuk kembali ke negara asalnya, mereka lalu berangkat dari Jakarta menuju Lapangan Udara Kalijati menggunakan kereta api.

Para pejuang yang dikomandoi oleh Zakaria ini ketika itu meminta kepala stasiun untuk membuat skenario dengan mengarahkan kereta ke rel kedua atau rel buntu, yang saat ini berdiri kokoh monumen.

Saat itu, tentara Jepang tidak mengetahui bila kereta yang seharusnya ke Kalijati malah berbelok ke jalur buntu. Ketika tiba di rel buntu, salah satu komandan tentara Jepang di salah satu pintu gerbong mengeluarkan senjata.

Massa pejuang di bawah komando Zakaria melihat itu lantas geram. Namun, Zakaria terlebih dulu menembak komandan tentara Jepang itu, yang selanjutnya pasukan di bawah komando Zakaria menyerbu 90 tentara Jepang.

"Zakaria sempat bicara dengan bahasa Jepang, tapi komanda tentara Jepang justru mengeluarkan pistol, tapi keburu ditembak duluan, anak buahnya (tentara Jepang) lalu keluar mau ambil persenjataan di (gerbong) belakang, tetapi keburu diserbu duluan sama pejuang Bekasi," beber Ali.

Terjadilah pembantaian hebat di lokasi tersebut. Karena, ketika ditangkap para tentara Jepang itu tidak dipersenjatai. Mungkin, lain cerita bila tentara Jepang ketika itu dipersenjatai lengkap.

Source: Okezone